Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dari pengertian tersebut kita dapat memahami bahwa penelitian survei menitikberatkan pada: (1) kuesioner sebagai alat utama pengumpulan data; dan (2) data diambil hanya dari sekelompok sampel dari sebuah populasi di mana sampel tersebut dianggap mewakili dari keseluruhan populasi.
Selanjutnya, secara umum yang menjadi unit analisa dalam penelitian survei adalah individu. Namun pada penelitian tertentu mungkin bukan merupakan unit individu tetapi sebuah unit pasangan atau kelompok. Jadi, unit analisa ini perlu sekali diperhatikan, terutama bagi mereka yang masih tergolong dalam kelompok peneliti muda.
Penelitian survei ini dapat digunakan untuk maksud sebagai berikut: (1) penjajagan (eksploratif); (2) deskriptif; (3) penjelasan (explanatory/confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; (4) evaluasi; (5) prediksi atau meramalakan kejadian tertentu di masa yang akan datang; (6) penelitian operasional; dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial.
Penelitian penjajagan atau eksploratif bersifat terbuka, masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif. Kemudian, penelitian deskriptif sendiri dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan (explanatory research). Jadi perbedaan pokok antara penelitian deskriptif dan penelitian penjelasan tidaklah terletak pada sifat datanya, melainkan pada sifat analisisnya.
Berbicara masalah kegunaan, penelitian survei berguna untuk mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dijawab adalah sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Selanjutnya, hasil penelitian survei dapat pula digunakan untuk mengadakan prediksi mengenai fenomena sosial tertentu, seperti hal yang menyangkut pendapat umum mengenai keadaan sosial politik, ekonomi, gaya hidup masyarakat tertentu, dan lain-lain. Ada kalanya juga hasil penelitian survei ini digunakan untuk mengadakan proyeksi, seperti jumlah penduduk, tingkat ekonomi, minat beli masyarakat, dan lain-lain yang sangat berguna dalam berbagai proses pengambilan keputusan.
Akhir-akhir ini penelitian survei banyak digunakan untuk berbagai penelitian operasional, yaitu untuk menganalisis dan menentukan variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu masalah penelitian. Setelah diketahui variabel tertentu yang mengakibatkan terjadinya masalah penelitian, maka selanjutnya dilakukan identifikasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Selanjutnya, secara umum yang menjadi unit analisa dalam penelitian survei adalah individu. Namun pada penelitian tertentu mungkin bukan merupakan unit individu tetapi sebuah unit pasangan atau kelompok. Jadi, unit analisa ini perlu sekali diperhatikan, terutama bagi mereka yang masih tergolong dalam kelompok peneliti muda.
Penelitian survei ini dapat digunakan untuk maksud sebagai berikut: (1) penjajagan (eksploratif); (2) deskriptif; (3) penjelasan (explanatory/confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; (4) evaluasi; (5) prediksi atau meramalakan kejadian tertentu di masa yang akan datang; (6) penelitian operasional; dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial.
Penelitian penjajagan atau eksploratif bersifat terbuka, masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif. Kemudian, penelitian deskriptif sendiri dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan (explanatory research). Jadi perbedaan pokok antara penelitian deskriptif dan penelitian penjelasan tidaklah terletak pada sifat datanya, melainkan pada sifat analisisnya.
Berbicara masalah kegunaan, penelitian survei berguna untuk mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dijawab adalah sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Selanjutnya, hasil penelitian survei dapat pula digunakan untuk mengadakan prediksi mengenai fenomena sosial tertentu, seperti hal yang menyangkut pendapat umum mengenai keadaan sosial politik, ekonomi, gaya hidup masyarakat tertentu, dan lain-lain. Ada kalanya juga hasil penelitian survei ini digunakan untuk mengadakan proyeksi, seperti jumlah penduduk, tingkat ekonomi, minat beli masyarakat, dan lain-lain yang sangat berguna dalam berbagai proses pengambilan keputusan.
Akhir-akhir ini penelitian survei banyak digunakan untuk berbagai penelitian operasional, yaitu untuk menganalisis dan menentukan variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu masalah penelitian. Setelah diketahui variabel tertentu yang mengakibatkan terjadinya masalah penelitian, maka selanjutnya dilakukan identifikasi untuk mengatasi masalah tersebut.
(Diolah dari artikel karya Masri Singarimbun yang berjudul “Metode dan Proses Penelitian” dalam buku yang berjudul “Metode Penelitian Survai” terbitan tahun 1989).
0 komentar:
Posting Komentar